Tuesday, January 6, 2015

Lari dari Masalah


Ketika masalah datang melanda dan kita berada diujung kelelahan. Ada dua yang menjadi pilihan, kita menghadapi masalah atau kita lari dari masalah itu. Inilah yang dihadapi saya sekarang. Saya merasa mengalami banyak masalah khsusunya di organisasi. Faktor utama yang membuat masalah saya menganga lebar, adalah kemalasan saya yang kerap kali muncul, yang membuat pekerjaan menjadi terabaikan: menunda-nunda. Dalam tulisan ini saya merenung dan semoga menginspirasi.

Hidup tidak akan terlepas dari masalah, dan bila hidup tidak ada masalah berarti harus ditanyakan kehidupannya? Apakah ia benar-benar hidup atau hanya sekedar menampang nama dikehidupan? Saya sempat berpikiran begini, andai kalau hidup tanpa masalah pasti akan senang, tapi apakah benar seperti itu?

Inilah yang namanya hidup. Kita harus berani menghadapinya dengan kondisi apapun. Berani, kata yang seyogyanya tertanam dalam insan masing-masing. Ketika kita pergi dari masalah maka tak lain kita adalah pengecut. Kita adalah bajingan yang pengen enaknya saja. Menghidari masalah dan memberi masalah kepada orang lain.

Pelarian dari masalah ini berpengaruh besar terhadap cita-cita kita. Ketika kita ingin menjadi seorang guru teladan, maka kita harus mengajar. Kemudian timbulah masalah baik itu siswa kepada kita, guru, atau siswa kepada siswa lagi. Kalau tidak digeluti dengan kesabaran dan keikhlasan tak ayal kita pasti menghilang, menjauhi masalah itu. Lalu impian kita sirna.

Para pembisnis yang maha kaya pun tak lepas dari berbagai masalah. Bahkan seorang Nabi pun yang dijamin oleh Allah, tak lepas dari masalah. Jika dipikir-pikir masalah yang kita hadapi sekarang hanyalah masalah kecil namun kita menganggap hal itu sulit karena kita enggan menghadapinya. Kita ingin selalu berada di zona nyaman. Kita tak ingin keluar karena sudah enak.

Pepatah mengatakan pelaut yang ulung tidak lahir dari lautan yang tenang. Hal itu berarti orang-orang yang hebat tidak lahir dari orang-orang yang tenang-tenang saja, biasa-biasa saja, yang kalau ada masalah pergi. Tapi orang-orang yang berani menghadapi masalah dengan apapun resikonya. Karena masalah yang kita hadapi sesunggunya mendewasakan kita juga.

Disisi lain kita juga harus menyandarkan masalah kita kepada Allah. Akhirnya, kita harus sedari setiap masalah ada solusinya. Jangan taku dan jangan cemas. Hadapi saja.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):` Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir `.(QS. 2:286)

Terimakasih Sahabat Hadits Line. Jangan Lupa Komentarnya

Terimakasih telah membaca artikel berjudul Lari dari Masalah yang ditulis oleh Hadits Line (Hermawan Setiawan) Komentar sahabat sangat memotivasi penulis.

0 comments:

Post a Comment