Ketika masalah datang melanda dan
kita berada diujung kelelahan. Ada dua yang menjadi pilihan, kita menghadapi
masalah atau kita lari dari masalah itu. Inilah yang dihadapi saya sekarang. Saya
merasa mengalami banyak masalah khsusunya di organisasi. Faktor utama yang membuat
masalah saya menganga lebar, adalah kemalasan saya yang kerap kali muncul, yang
membuat pekerjaan menjadi terabaikan: menunda-nunda. Dalam tulisan ini saya
merenung dan semoga menginspirasi.
Hidup tidak akan terlepas dari
masalah, dan bila hidup tidak ada masalah berarti harus ditanyakan kehidupannya?
Apakah ia benar-benar hidup atau hanya sekedar menampang nama dikehidupan? Saya
sempat berpikiran begini, andai kalau hidup tanpa masalah pasti akan senang,
tapi apakah benar seperti itu?
Inilah yang namanya hidup. Kita harus
berani menghadapinya dengan kondisi apapun. Berani, kata yang seyogyanya
tertanam dalam insan masing-masing. Ketika kita pergi dari masalah maka tak
lain kita adalah pengecut. Kita adalah bajingan yang pengen enaknya saja. Menghidari
masalah dan memberi masalah kepada orang lain.
Pelarian dari masalah ini berpengaruh
besar terhadap cita-cita kita. Ketika kita ingin menjadi seorang guru teladan,
maka kita harus mengajar. Kemudian timbulah masalah baik itu siswa kepada kita,
guru, atau siswa kepada siswa lagi. Kalau tidak digeluti dengan kesabaran dan
keikhlasan tak ayal kita pasti menghilang, menjauhi masalah itu. Lalu impian
kita sirna.
Para pembisnis yang maha kaya pun tak
lepas dari berbagai masalah. Bahkan seorang Nabi pun yang dijamin oleh Allah,
tak lepas dari masalah. Jika dipikir-pikir masalah yang kita hadapi sekarang
hanyalah masalah kecil namun kita menganggap hal itu sulit karena kita enggan
menghadapinya. Kita ingin selalu berada di zona nyaman. Kita tak ingin keluar
karena sudah enak.
Pepatah mengatakan pelaut yang ulung
tidak lahir dari lautan yang tenang. Hal itu berarti orang-orang yang hebat
tidak lahir dari orang-orang yang tenang-tenang saja, biasa-biasa saja, yang
kalau ada masalah pergi. Tapi orang-orang yang berani menghadapi masalah dengan
apapun resikonya. Karena masalah yang kita hadapi sesunggunya mendewasakan kita
juga.
Disisi lain kita juga harus menyandarkan
masalah kita kepada Allah. Akhirnya, kita harus sedari setiap masalah ada
solusinya. Jangan taku dan jangan cemas. Hadapi saja.
0 comments:
Post a Comment