Tertawa,
semua orang pasti suka tertawa,
siapa sih yang gak suka tertawa.
Bahkan ada juga kan yang tertawa
sampai meninggal. Pernah denger kan? Apakah itu ketawa yang baik? Bagaimana tertawa dalam islam?
Tertawa sih
boleh-boleh saja tapi jangan sampai berlebihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Jangan sering tertawa karena
seringnya tertawa itu mematikan hati.” Tsabit al Bananiy mengatakan,
”Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian
terhadap perkara akherat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia
tertawa.” (hal. 10083).
Jadi jangan keseringan
ketawa, apalagi sampai manghap-manghap, lalat bisa masuk tuh ke mulut. Tertawa
juga ternyata dapat memalingkan seseorang dari perkara-perkara penting misalnya
dari berfikir terhadap musibah yang terjadi.
Ketika seseorang tertawa
itu pasti dong ada bahan buat diketawain. Jikalau bahannya itu menghina bahkan
sampai merendahkan orang lain. Ini disebut cara-cara dusta. Ngomongin aib atau
kejelekan orang kemudian yang ngomongin dan yang mendengarnya itu tertawa maka
beristigfarllah, karena perbuatan tersebut dilarang.
Bercanda sih boleh tapi
jangan memuat hal tersebut. Nabipun pernah bercanda sebagaimana yang di
riwatyatkan ahmad yang terdapat dalam sunan at Tirmidzi ”Sesungguhnya Anda
bercanda dengan kami,” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku tidaklah mengatakan
sesuatu kecuali yang benar”, ini adalah hadits hasan.
Diantara banyak peristiwa,
bahwa pada suatu waktu ada seorang laki-laki berkata kepada Rasullulah,
“Bawalah aku diatas onta.” Rasullulah menjawab ”Bahkan kami akan membawamu di
atas anak onta.” Orang itu berkata, ”Bagaimana aku melakukannya? Sesungguhnya
ia tidaklah bisa membawaku.” Kemudian Rasul bersabda, ”Tidak ada satu onta pun
kecuali dia adalah anak onta.” Diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan
dishahihkan olehnya.
Sayidina umar juga
berkata, “Barangsiapa yang banyak tertawa
maka sedikit kemuliannya, barangsiapa yang bercanda dia akan diremehkan”
Nah jadi tertawa itu
jangan berlebihan apalagi sampai gosipin orang. Ketawa sekali lagi boleh-boleh
aja untuk menyenang, menghiburan dan yang terpenting untuk kemaslahatan. Jadi
sedikit aja ketawa dan banyak senyum. Bukannya senyum itu ibadah ya? Begitulah tertawa dalam islam. Wallahualm bi shawab
0 comments:
Post a Comment