Wednesday, September 3, 2014

Istri Sholehah : Khadijah binti Khawalid r.a.

“Ini Jibril, wahai Khadijah, dia telah menyuruhku mengucapkan salam kepadamu dan memberikan gambaran gembira bahwa bagimu ada suatu tempat di surga yang terbuat dari untaian mutiara, di dalamnya tidak ada kesengsaraan, penderitaan, keletihan” sabda Nabi Muhammad Saw.

Khadijah adalah istri Rasulullah yang pertama. Sebelum berumah  tangga dengan Rasulullah Khadijah telah berumah tangga beberapa kali. Kegagalan rumah tangganya menyelimuti. Selain itu juga, khadijah adalah janda kaya yang mempunyai kepribadian yang sempurna, termahsyur dikalangan Qurais. Selain mempunyai rupa yang begitu indah dia juga dijuluki sebagai perempuan yang suci.

Khadijah menjalani kehidupannya sendirian. Banyak lelaki dari kaum Qurais yang ingin sekali mempersuntingnnya. Tapi Khadijah menolaknya, mungkin trauma kegagalan rumah tangganya masih membekas.

Waktu yang kian menyusut membuat umur Khadijah semakin bertambah.  Tapi, dia mengagumi seorang pemuda yang selalu diceritakn oleh pembantunya, yaitu Rasulullah Saw. Dia seorang laki-laki yang mempunyai ahlak terpuji. Kekagumamnya itu telah memunculkan pengharapan dalam hatinya. Cinta bermekaran dalam dirinya kepada Rasulullah Saw.

Maka, kekaguman yang mendalam itu berubah dengan cinta yang hakiki. Rasulullah dan Khadijah menikah. Dari pernikahannya, terlahirlah beberapa orang putra yaitu Qasim, Abdullah, dan Thahir. Tapi, Allah berkendak lain. Ketiga putra Rasulullah itu meninggal dunia. Padahal usianya masih belia.
Khadijah adalah perempuan yang subur. Kemudian dia melahirkan, kali ini berjenis kelamin perempuan, yaitu Zainab, Ruqoyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Kelahiran putri-putri Rasulullah itu, saat Rasulullah belum diangkat menjadi Rasul.

Khadizah adalah istri yang sempurna. Ketika Rasulullah bersedih maka dengan segala kehangan, kelembutan dan kebersamaan menghibur Rasulullah Saw. Saat Rasulullah senang berkhalwat (menyendiri) dan meninggalkan segala urusan perdunian. Rasulullah Berkhalwat di Guha Hira di Jabal Rahmah. Khadizah selalu menyediakan perbekalan bagi Rasulullah dari makanan dan minuman. Dia menghabiskan waktunya dari siang sampai malam hingga bulan Ramadhan menjelang, dia masih Berlkhalwat, bertadakur di dunia malakut hingga ruhnya naik.

Saat beliau menerima wahyu pertama surat Al-Alaq (96): 1-5 dan menceritakan kepada Khasizah. Maka tak ada keraguan, Khadizah langsung menyatakan diri masuk islam. Kepribadian yang luhur itu membawanya pada cahaya kebenaran.

Ketika Rasulullah menerima wahyu lagi dan meminta Khadizah untuk menyelimutinya. Maka dengan gegas dia menyelimuti Rasulullah Saw. Kemudian Nabi Saw berkata kepada Khadijah “Telah Sampai suatu kabar kepadaku, yang aku sendiri merasa takut dengan kabar tersebut” kemudian Khadijah berkata “Jangan begitu, Demi Allah, tuhan tidak akan membuatmu sedih untuk selama, karena engkau orang yang selalu menyambungkan tali silaturahmi, selalu menghormati tamu, mengayomi yang lemah, membantu orang yang tidak mampu, dan menolong orang lain yang terkena musibah.” Betap mulianya perkataan Khadijah kepada Rasulullah Saw dalam bersikap dan bertindak mengeluarkan pendapat kepada Rasulullah."Wallahualam bi Shawab"

Terimakasih Sahabat Hadits Line. Jangan Lupa Komentarnya

Terimakasih telah membaca artikel berjudul Istri Sholehah : Khadijah binti Khawalid r.a. yang ditulis oleh Hadits Line (Hermawan Setiawan) Komentar sahabat sangat memotivasi penulis.

0 comments:

Post a Comment