Kulihat hanya parau yang menggeliat
Hanya mata yang berbicara
Dan mulut yang terkatup
Semua terharu biru
Aku tercengang
Pada notasi yang tak jeda, keras
Mengiris hati
Dan bagai ombak yang mengikis karang
Yang kian muram
Ah, angin
Dimanakah engkau
Suasana panas ini, pengap
Serta nafasku tersengal
Aku hanya diam
Walau emosiku barusan melonjak
Kutahan diriku hingga membeku
Tak terucap, hanya tercengang
(unclegoop.wordpress.com) |
(Mawan)
0 comments:
Post a Comment