Tuesday, November 25, 2014

Ini Gunanya Trotoar di depan UPI?

Untukmu para pemegang kebijakan yang mudah-mudahan bijak : Kampus dan Kota Bandung.
Trotoar Depan UPI
Sumber: Pribadi
Trotoar adalah jalan kecil bagi pejalan kaki di pinggir jalan raya. Semua orang juga tahu. Trotoar menjadi sangat urgent, karena kalau tidak ada trotoar maka pejalan kaki ternacam keselamatannnya. Tapi, apakah seperti itu?

Setiap jalanan di kota Bandung hampir memiliki troatoar terlepas itu dalam keadaan baik atau buruk. Trotoar juga berguna sebagai gorong-gorong air dibagian bawahnya. Menampung limpasan akibat  air hujan. Trorotar harusnya dipelihara dan dijaga dengan baik agar dapat bermanfaat dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Kali ini, aku menemukan trotoar yang enggan di gunakan, diinjak pun tak mau, namun masih tetap hidup (baca: ada). Sebilah trotoar yang berada di depan gerbang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang berada di Ledeng. Kasian sekali trotoar itu dan yang lebih kasihan adalah si pejalan kaki.
Kala hujan besar turun di kawasan Bandung, maka kau bisa tebak, air meluap-luap dari gorong-gorong yang menganga itu. suatu waktu ada mahasiswa yang malang nasibnya, karena masuk kedalam gorng-gorong itu. air itu membawa sampai ke Setiabudi bawah, beberapa puluh sampai ratus meter mungkin jaraknya. Untung Allah masih menyelamatkan hamba-Nya. Dia masih hidup sampai sekarang.

Tak puas memakan mahasiswa, trotoar menganga itu menjebak kaki seorang ibu sahabatku.  Kakinya lecet berat dan dilarikan ke rumah sakit, yang menjadi pertanyaan siapa yang harus bertanggung jawab atas dua kecelakaan itu? dan inikah gunanya trotoar?

“Mungkin itu tak hati-hati saja”, boleh dikatakan seperti itu, tapi bukankan itu fasilitas umum yang harusnya dirawat oleh si empunya punya jalan—pemerintah. Apalagi ini di depan Universitas berlebel nasional yang setidaknya masuk dalam kontrolnya, karena toh yang jadi korban, mahasiswanya juga.
Mungkin sudah takdirnya bagi jalan Setiabudi ini, terkhusus tapat di depan UPI, yang kurang diperhatikan. Entah dari kapan jalan ini rusak, namun orang-orang—pemerintah—enggan mungkin atau malah mereka tidak tahu.

Setiap berangkat kuliah kulihat air yang mengalir pada trotoar yang menganga itu. lebarnya hampir 2,5 meter. Satu kali loncatan pun sangat sulit melwatinya. Ketika air bah meluber maka tak dapat dilihat mana trotoar yang jebol atau tidak. Disaat itu petaka datang menghadang, memakan dan menjatuhkan siapa saja yang melewatinya. Mau itu mahasiswa, saptam, pengemis, atau tukang bandros keliling: tak pandang bulu. Namun trotoar itu hanya kemungkinan kecil mencelekakan pejabat kampus, kenapa? Pertama mereka sukanya pakai mobil mewah, kedua, mungkin jarang atau tidak pernnah melangkah kedepan UpiI dan melihat Trotoar yang menganga.


Bagi para pejabat Bandung, aku sampaikan dengan rasa takut, karena akhir-akhir ini banyak dituntut dengan nama “penginaan kepada kota”. Tapi ini bukanlah hinaan hanya sekedar kritikan dari warga kampus yang ada di bandung. Bukalah mata selebar-lebarnya, khusunya para “pendiam” di kampus yang punya kebijakan.  Jika berbicara mengenai dana: uang. Aku yakin, akan lebih banyak orang celaka dan mengeluarkan duit daripada membenarkan trotoar untuk keselamatan. Recehan pun cukup untuk membetulkan trotoar itu. 

Terimakasih Sahabat Hadits Line. Jangan Lupa Komentarnya

Terimakasih telah membaca artikel berjudul Ini Gunanya Trotoar di depan UPI? yang ditulis oleh Hadits Line (Hermawan Setiawan) Komentar sahabat sangat memotivasi penulis.

0 comments:

Post a Comment