Monday, December 8, 2014

#Gagasan1 : Alat anti Korupsi

Perhatian: Ini hanya sebuah ilusi

Pagi ini, saat mata kuliah Survei Pemetaan, pikiranku tak konsen. Empat orang plus satu operator mengalun, presentasi secara bergiliran. Hal ini sebenarnya sama dengan mingu-minggu kemarin. Letak kesaamaanya yaitu aku kurang memprhatikan dan asyik sendiri.

aku masih melamun, beberapa menit terasa hening, hanya aku yang merasakan. Sembirat gelombat magnetik terbesit dalam pikiranku, kemudian “pencerahan” datang. Entah dari mana datangnya. Mudah-mudahan dari Sang Maha Kuasa. “Pencerahan” itu berupa ilusi dari semua khayalan, yang didasarkan atas pengetahuan sebelumnya dan proses pengindraan—melihat, mendengat, dan merasa—yang telah aku lakukan.

Selama sejarah hidup manusia yang ada di bumi. Manusia tidak pernah tidak berbohong, kecuali orang-orang suci pilihanNya: Nabi dan Rasul. Dari masa ke masa, goresan tinta sejarah tak pernah lepas dari kata ini. Begitu pula dengan negeri ini. Dari reformasi sampai sekarang, kebohongan melanda dan membeku secara sistemis dalam pangkuan budaya, contohnya korupsi.

Berbicara mengenai korupsi sungguh membuat kita miris. Indonesia masuk lima besar negara terkorup di Asia. Sedangkan di Dunia, setidaknya masuk lima belas besar. Prestasi yang luar biasa. Negara yang kononnya kaya dengan sumber daya alam ini tergopoh-gopoh terkena penyakit kronis: kemiskinan. Hal ini tentu disebabkan oleh prilaku para oknum tertentu yang tidak jujur, yang notabene mempunyai kebijakan. Namun tak bisa dipungkiri banyak sekali masyarakat Indonesia yang selalu berbuat bohong.

Saya terpikir, jika kita bisa membuat alat anti-korupsi. Mekanismenya, rekaman otak seseorang bisa di disimpan dan di putar di media: divisualisasi. Jadi apa yang orang lakukan itu bisa dilihat seperti kita melihat siaran TV atau video. Mungkin bisa disebut dengan rekaman kehidupan. Bisa diputar, bisa disimpan, bisa dijadikan foto dalam penyimpanan lektronik: laptop, flasdish, dan lain-lain.

Nah, untuk memvisualisaikan menjadi media elktronik, tentu membutuhkan suatu alat untuk meng-convert. Alat itu dipasang di kepala, seperti alat merekam gerak untuk membuat game bola, dengan sadar atau tanpa sadar. Sehingga aliran listrik yang ada di otak diolah menjadi visual—gambar—dalam satu mekanisme tertentu.

Belum ada penamaan untuk alat itu. mungkin ada saran? Mungkin juga ide ini terdengar gila. Tapi keyakinan saya suatu hari mungkin ada alat seperti ini.

Bila indonsesia mempunyai alat ini, kemudian semua pejabat direkam. Pasti Maka, siapa yang tidak takut kasusnya terbongkar? Apalgi supermasi hukum ditegakan yang mana Al-Quran, Hadist, serta ijma menjadi rujukan. Sudah, negeri ini Insya Allah aman sejahtera.

Mungkin para ahli di Indonesia harus “buru-buru” menemukan alat ini. Alat ini bisa membuat kemaslahatan orang banyak. Penggunaanya tentu harus jujur pula, karena aib orang bisa terungkap.

Selain mengatasi korupsi. Alat ini bisa digunakan untuk merapikan kenangan, jika kawan tidak mempunyai kenangan berbentuk foto atau video pada masa kecil. Alat ini juga bisa digunakan untuk pembelajaran untuk merekam buku-buku yang kita baca, seminar-seminar yang kita ikuti, atau pengalaman dalam melihat sebuah fenomena.

Nah, kalau kawan masih menganggap saya gila karena dengan ide ini, padahal alasan logis sudah saya utarakan. Saya sudah bilang di paragraf awal, bahwa tulisan ini hanya sebuah ilusi. Dan bila sependapat, saya dan anda mari kita menuntup ilmu sebanyak-banyak, getol berkarya, dan tidak bosan berdiskusi. Semoga Allah menaungi kita semua dan semoga gagasan ini tidak sesat dan meyesatkan.

Terimakasih Sahabat Hadits Line. Jangan Lupa Komentarnya

Terimakasih telah membaca artikel berjudul #Gagasan1 : Alat anti Korupsi yang ditulis oleh Hadits Line (Hermawan Setiawan) Komentar sahabat sangat memotivasi penulis.

0 comments:

Post a Comment