Saturday, December 20, 2014

Menilai Orang Lain


“Kalau nilai teman sekelompok kamu berapa?”

Ucapku pilu. Bagaimana aku bisa menilai sedangkan kontribusi pada kelompok saja sedikit. Bagaimana bila yang nilai yang aku kasih ini kecil. Bagaimana kalau mereka mendapatkan nilai jelek akibat dari nilaiku. Aku gamang menatap muka dosen yang mewawancaraiku dalam sebuah tema: UAS.

“rentang nilainya dari 1-5. 1 nilai yang paling rendah dan 5 nilai yang paling tinggi. Silahkan kasih berapa dari keempat teman kamu?”

Jantungku makin berdetak hebat. Hatiku gamang dan aku menghela nafas beberapa kali. Keputusan yang sulit kuucapkan. Bukankah kita selalu bersama dalam mengerjakan laporan? Bukankah kita menyantroni bersama tempat-tempat sebagai sample penelitian? Bukankah jobdesk-nya sudah jelas?

*****

Tak lama, sepuluh menit kemudian aku keluar ruangan dengan rasa bimbang. Ketakutan semakin menyeruak kala aku mengingat kejadian di ruangan kecil yang bersekat: ruangan dosen. Iya, Uas itu bukan di kelas tapi diruangan dosen pengampu. Beberapa orang mengantri dan termangu membaca buku rujukan SPAI. Mereka mencoba menalar dan beberapa orang, temanku itu, bertanya kepada temanku yang lain, yang sudah keluar ruangan. Mungkin mereka gusar takut dengan pertanyaan yang dosen ajukan.

Kemudian aku termenung pada layar putih: Notebook. Kupandang lekat, hanya imaginasi dari setiap kenangan yang tergambar jelas dalam benak. Kenangan bagaimana kami susah payah dengan modal banyak menyelesaikan sebuah laporan, yang itu mendapatkan nilai baik atau buruk.

Pada akhirnya, aku hanya berserah pada Sang Kuasa. Aku hanya menjawab dengan jujur, dengan yang aku rasakan, dan dengan segala yang aku kerjakan. Biarlah waktu menjawab. Kita hanya bisa pasrah dan berserah, karena Allah tak mungkin bohong dengan ganjaran atas semua pekerjaan yang telah kita lakukan.

Referensi Gambar: 


Terimakasih Sahabat Hadits Line. Jangan Lupa Komentarnya

Terimakasih telah membaca artikel berjudul Menilai Orang Lain yang ditulis oleh Hadits Line (Hermawan Setiawan) Komentar sahabat sangat memotivasi penulis.

0 comments:

Post a Comment