Kita hanya terdiam pada
etika yang tak bosan
Kita tak bernajak pergi
dalam hari yang memaki
Ketika angin berhembus
Malam hening
Jiwa makin pudar dalam
gelap
Kita hanya menatap pada
sesuatu yang tak jemu
Kita hanya mendengar
pada bisingan yang tak merdu
Kita hanya memeluk pada
jalan yang terpaku
Kita hanya gundah pada
bulan yang kian redup
Kita hanya terpaku pada
jemari yang kusam
Dingin
Logika kabur dalam
untain lamunan
Kita hanya sendiri
Kita hanya aku
Kita hanya berkaki dua
Kita hanya sebuah kiasan
dari aku yang kesepian
Kita hanya kiasan pada
matahari yang kedinginan
Kita hanya kiasan pada
bintang yang membeku
Kita terkaku dalam
hampa
Kita terjebak pada
ruang berangin di lorong masjid
Parau
Cahaya kian memduar
pada kita
Pada jiwa kita yang mulai
terseok
Pada jiwa kita yang
sakit tertusuk duri
Pada jiwa kita yang
termenung kedengkian
Kita hanya mampu
berucap ya
Pada ketidaksetujuan sebuat
pendapat
Kita hanya diam dengan
hati yang menggerutu dan pilu
Sekarang
Kita hanya harus hilang
dari tempat tak bertuan ini
Kita hanya harus
kembali pada IlahNya
Kita hanya harus
bertobat dengan tobat sebenar-benarnya
Selamat tinggal malam
Semoga tak sendiri
Biar bulan dan bintang
bicara padamu
0 comments:
Post a Comment